Penyakit Pes (plague) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Meski sering dianggap sebagai penyakit kuno, pes masih menjadi ancaman kesehatan di berbagai wilayah dunia, terutama pada daerah yang memiliki populasi tikus tinggi dan sanitasi lingkungan rendah. Tikus, bersama pinjal atau kutu tikus (Xenopsylla cheopis), menjadi vektor utama penyebaran penyakit ini.
Tikus merupakan hewan yang sangat adaptif dan mampu berkembang biak dengan cepat. Lingkungan padat penduduk, tumpukan sampah, dan penyimpanan makanan yang tidak higienis menjadi tempat yang ideal untuk perkembangan populasi tikus.
Tikus berperan sebagai reservoir alami bakteri Y. pestis. Ketika tikus terinfeksi, pinjal yang menghisap darahnya juga ikut terinfeksi. Saat tikus mati, pinjal akan mencari inang baru, termasuk manusia, dan menularkan bakteri melalui gigitan.
Penyakit pes dapat menular melalui beberapa cara:
Gigitan pinjal (kutu tikus) - cara penularan paling umum, menyebabkan pes bentuk bubonik.
Kontak langsung dengan cairan tubuh hewan terinfeksi - misalnya saat menangani bangkai tikus.
Percikan droplet dari pasien pes paru - menyebabkan pes pneumonik yang sangat menular.
Pes memiliki tiga bentuk klinis utama:
Pembesaran kelenjar getah bening (bubo)
Demam tinggi
Lemas dan nyeri hebat
Infeksi menyebar ke seluruh tubuh
Kulit menghitam, nyeri, perdarahan
Dapat menyebabkan kematian cepat jika tidak ditangani
Batuk berdarah
Sesak napas
Sangat menular dan paling berbahaya
Semakin tinggi populasi tikus, semakin besar potensi penularan pes. Faktor risiko yang sering memicu peningkatan tikus antara lain:
Kebersihan lingkungan yang buruk
Penumpukan sampah
Lubang-lubang rumah atau bangunan yang memungkinkan tempat tinggal tikus
Penyimpanan makanan yang tidak tertutup
Di wilayah pedesaan, tikus juga sering hidup di area pertanian, gudang makanan, dan rumah warga.
Untuk menurunkan risiko penularan pes, upaya pengendalian tikus perlu dilakukan secara menyeluruh:
Menutup lubang-lubang pada rumah (rat proofing)
Memasang perangkap tikus
Membersihkan semak dan tempat persembunyian tikus
Penggunaan rodentisida secara selektif dan aman
Pengelolaan sampah yang baik
Menjaga kebersihan rumah dan sekitar
Menutup tempat penyimpanan makanan
Penyemprotan insektisida untuk mengendalikan pinjal agar tidak berpindah ke manusia
Melaporkan kematian tikus mendadak
Memantau kejadian gigitan kutu atau gejala yang mencurigakan
Peningkatan kemampuan kader dan petugas kesehatan dalam surveilans vektor
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini