PES dan Tikus: Ancaman Kesehatan yang Masih Mengintai - PKM Nongkojajar | Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan

PES dan Tikus: Ancaman Kesehatan yang Masih Mengintai

0x dibaca    2025-11-20 10:25:00    Administrator

202511/21-691eb08a45168.jpg

Penyakit Pes (plague) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Meski sering dianggap sebagai penyakit kuno, pes masih menjadi ancaman kesehatan di berbagai wilayah dunia, terutama pada daerah yang memiliki populasi tikus tinggi dan sanitasi lingkungan rendah. Tikus, bersama pinjal atau kutu tikus (Xenopsylla cheopis), menjadi vektor utama penyebaran penyakit ini.

Peran Tikus sebagai Reservoir Penyakit

Tikus merupakan hewan yang sangat adaptif dan mampu berkembang biak dengan cepat. Lingkungan padat penduduk, tumpukan sampah, dan penyimpanan makanan yang tidak higienis menjadi tempat yang ideal untuk perkembangan populasi tikus.

Tikus berperan sebagai reservoir alami bakteri Y. pestis. Ketika tikus terinfeksi, pinjal yang menghisap darahnya juga ikut terinfeksi. Saat tikus mati, pinjal akan mencari inang baru, termasuk manusia, dan menularkan bakteri melalui gigitan.

Cara Penularan Pes

Penyakit pes dapat menular melalui beberapa cara:

  1. Gigitan pinjal (kutu tikus) - cara penularan paling umum, menyebabkan pes bentuk bubonik.

  2. Kontak langsung dengan cairan tubuh hewan terinfeksi - misalnya saat menangani bangkai tikus.

  3. Percikan droplet dari pasien pes paru - menyebabkan pes pneumonik yang sangat menular.

Gejala Penyakit Pes

Pes memiliki tiga bentuk klinis utama:

1. Pes Bubonik

  • Pembesaran kelenjar getah bening (bubo)

  • Demam tinggi

  • Lemas dan nyeri hebat

2. Pes Septikemik

  • Infeksi menyebar ke seluruh tubuh

  • Kulit menghitam, nyeri, perdarahan

  • Dapat menyebabkan kematian cepat jika tidak ditangani

3. Pes Pneumonik

  • Batuk berdarah

  • Sesak napas

  • Sangat menular dan paling berbahaya

Dampak Populasi Tikus Terhadap Risiko Pes

Semakin tinggi populasi tikus, semakin besar potensi penularan pes. Faktor risiko yang sering memicu peningkatan tikus antara lain:

  • Kebersihan lingkungan yang buruk

  • Penumpukan sampah

  • Lubang-lubang rumah atau bangunan yang memungkinkan tempat tinggal tikus

  • Penyimpanan makanan yang tidak tertutup

Di wilayah pedesaan, tikus juga sering hidup di area pertanian, gudang makanan, dan rumah warga.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian

Untuk menurunkan risiko penularan pes, upaya pengendalian tikus perlu dilakukan secara menyeluruh:

1. Pengendalian Tikus (Rodent Control)

  • Menutup lubang-lubang pada rumah (rat proofing)

  • Memasang perangkap tikus

  • Membersihkan semak dan tempat persembunyian tikus

  • Penggunaan rodentisida secara selektif dan aman

2. Pengelolaan Lingkungan

  • Pengelolaan sampah yang baik

  • Menjaga kebersihan rumah dan sekitar

  • Menutup tempat penyimpanan makanan

3. Pengendalian Pinjal

  • Penyemprotan insektisida untuk mengendalikan pinjal agar tidak berpindah ke manusia

4. Kesiapsiagaan Kesehatan

  • Melaporkan kematian tikus mendadak

  • Memantau kejadian gigitan kutu atau gejala yang mencurigakan

  • Peningkatan kemampuan kader dan petugas kesehatan dalam surveilans vektor

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini